Selasa, 24 Maret 2015
In school health unit 4 (closer)
Baunya seperti parfum merek terkenal.. hmm semakin penasaran..
kuberjalan pelan namun pasti, semakin dekat wangi parfum itu semakin menyengat. sepertinya aku tau siapa orang ini. Kuintip dari balik tembok disana. Terlihat sebuah hp canggih dari korea.
saat ku intip lagi , ternyata dia Doni teman sekelasku. dia memang dikenal sebagai cowok yang lebay, dia sih ngakunya sebagai Pangeran dinegeri terpencil dengan banyak parfum disana. tapi tidak ada yang percaya.
" Don! ngapain disini? lu bolos pelajaran mtk?"tanyaku
" Eh Luna, lu ga tau ya? gue ini benci banget sama yang namanya pelajaran mtk. Lu sendiri ngapain disini?"
" Gapapa, cuma lagi bete aja.." jawabku
" Hmmm.. masa sih seorang Luna yang suka pelajaran mtk tiba tiba bete? pasti ada masalah deh! ada masalah apa Lun? cerita aja sama gue." tawar Doni
" Emang lu bisa gue percaya Don?"
" Bisalah! udah 100 cewek curhat sama gue dan ga ada yang gue bocorin tuh curhatan dia.!" jelasnya
" Hahaha.. lebay lu Don!"
" Emang apa masalah lu?" tanyanya
Akhirnya ku ceritakan semua masalahku padanya. Walau ku tak yakin dia akan menyimpan rasahia itu rapat rapat.
" Ohh.. jadi itu masalahnya.. cuma karena dia mirip cinta pertama lu dimasa kecil dulu.. ohh itu mah gampang ngatasinnya."
" Cinta pertama?" tanyaku heran
" Iya.. kalau bukan cinta apa lagi? lu benar benar ingat setiap kata kata dan perbuatannya. seperti kata lu tadi dia baik, pendiam, dan dia yang mengucapkan kata "mantap" disetiap masakanmu waktu dulu. memangnya itu bukan cinta?" jelasnya
" Gue jadi bingung. emang itu namanya cinta?"
" Ya jelas lah Lun! tapi tapi tunggu deh."
"Kenapa?" tanyaku
" Dia orang kaya kan?imut ga? suka menyembunyikan perasaannya ga?" tanya Doni dengan matanya yang berbinar.
" Huh? he'em (angguk-angguk)"
" Tuh kan bener!"
" Bener apanya?" tanyaku
" Cowok yang lu ceritain itu Riyan kan?" Ucap Doni dengan percaya diri
" Hah? hmm.. ehh gimana ya? ya kira kira begitu.." ucapku dengan wajah yang memerah
" Tuh kan gue bener! njirr Lun lu beruntung banget!"
Disela pembicaraan ku dengan Doni tiba tiba datang sesosok bayangan dibelakang Doni. kemudian Sesosok bayangan yang mencurigakan itu memegang pundak Doni.
"Kalian ngomongin apaan sih?"
Ternyata itu Riyan!. seketika jantungku berdegup kencang dan tanganku berkeringat.
" Eh Rii.. Riiyan" ucap Doni tegang dan senyumnya makin melebar.
" Kamu ga ngomong aneh aneh kan tentang ku? hmm??" tanya Riyan dengan alis nya yg naik turun.
" Enggakk.. belum aja.." ledek Doni
" Gue ga ngerti Don." ucap ku
" Ga perlu ngerti dan jangan dipikirkan Lun! mending kamu balik kekelas sana! aku ada sedikit urusan dengan si pangeran parfum ini. ya ga Don?" ucap Riyan dengan serius.
" Huh! yaudah! gue duluan Don!"
" Hey hey! aku ga dianggap nih?" protes Riyan
(menghelanafas) " Aku duluan ya Riyyaann.." ucapku dengan muka bete.
Aku pun pergi perlahan berharap dapat mendengar apa yang mereka bicarakan
" Hey! kamu ga ngomong macem macem kan? Ini rahasia! jangan dibocorkan! oke?"
Mungkin itu yang bereka bicarakan. Aku tak tau menau mengenai rahasia itu. Sebaiknya aku tidak perlu memikirkannya dan membahasnya.
Tanggal 24 November,
Hari ini adalah hari ulang tahunku. Dihari bertambahnya umurku, pagi tadi aku disambut meriah dengan berkicaunya burung camar didepan jendela kamarku, angin yang sejuk menerpa ketika kubuka jendela dengan tirai cantik berwarna ungu muda , angin itu melewati sela sela jemariku, nyanyian indah dar sahabat dan keluargaku yang datang membawa kue indah dan nikmat. Sangat menyenangkan! aku harap dihari ini dan detik ini aku dapat mengetahui apa rahasia yang disimpan oleh Riyan dan apa sebenarnya dia adalah teman masa kecilku? dan itu masih menjadi sebuah misteri...
" Lun! kamu nulis apa?" tiba tiba Riyan datang dan menarik buku diaryku.
" Ish! jangan liat liat" kutarik kembali bukuku.
" Buku itu cantik! kamu dapat dariman?"tanyanya
" Dari seseorang, aku ga tau siapa. Tapi ini cantik! warnanya biru dan ungu muda seperti kesukaanku!" jelasku keRiyan. anehnya muka Riyan saat itu merah padam.
" Mukamu kenapa? kok merah? sakit atau apa? ayo ikut ke ruang uks!"tawarku.
" Huh~ siapa yang sakit?! nih makan!" ucapnya merajuk sambil menodorkan permen lolipop besar kedepan wajahku.
" Huh? apa ini?" tanyaku
" Permen! ga pernah liat permen?" ledeknya
" Pernahlah! sini!" ucapku kesal dan mengambil permen itu.
Masih ditanggal 24 november
Saat istirahat, dia melihat diari ku. Diari hadiah ulang tahunku. Diari ini pemberian seseorang yang mengenal baik tentangku, tak ada seorangpun yang tau dari mana dan siapa yang memberikan diari ini. Dia memuji diari ini, katanya sangat cantik! aku senang sekali! dan hari ini dia memberikanku lolipop. bagaimana dia tau aku suka sekali lolipop? dan bagaimana mungkin saat ku ambil permen itu, dia tersenyum.. Manis sekali!~ senyum itu masih berbekas dipikiranku.
aku tak mengerti mengapa aku tiba tiba bisa dekat dengan Riyan. itu terjadi begitu saja tanpa alasan yang jelas. tidak disangka betapa menyenangkannya berteman dengannya. aku berharap hubungan kita akan semakin dekat.
@nurasmaazkiya
Langganan:
Postingan (Atom)